Teknologi 4.0

Dunia Bersiap Menyambut Metaverse

Metaverse sedang menjadi pembicaraan hangat dalam dua tahun terakhir. Banyak perusahaan raksasa di dunia teknologi informasi mulai menangkap peluang munculnya metaverse. Sebut saja Facebook dan Microsoft yang telah menjadikan metaverse sebagai bagian untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Metaverse itu adalah suatu hal fiktif yang akan berkembang menjadi sesuatu yang nyata. Tentu saja, ada banyak orang yang bingung tentang metaverse. Apa gerangan ianya, dan seperti apa rupanya.

Internet Berbasis 3-D
Salah satu premis utama yang akan kita lihat muncul adalah gagasan tentang internet yang bergerak dari layar datar ke 3-D. Melalui realitas campuran, bahkan Brain Computer Interface (BCI) yang membuat cara kita berinteraksi di internet berubah.

Internet berbasis 3-D saja akan membuka pintu bagi banyak kemungkinan. Jelas, dibutuhkan permainan ke tingkat yang sama sekali baru. Teknologi grafis meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir ke titik di mana mereka mendekati kualitas bioskop. Virtual Realiti (VR) hanya akan mendorong ini lebih jauh ke depan, memperkaya pengalaman.

Augment Reality (AR) juga akan berdampak besar. Ini akan menjadi jembatan antara dunia fisik dan digital. Banyak yang memperdebatkan AR versus VR yang cukup seru. Keduanya akan menjadi bagian dari beberapa dekade mendatang.

Transisi ke 3-D akan menghilangkan dinding antara kita dan internet. Kita dapat mengetahui dengan mudah semua yang terjadi “di luar sana”, itu adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian hidup kita. Itu akan ada di sekitar kita dan ada di mana-mana. Oleh karena itu, hubungan kita dengan dunia luar akan berubah secara radikal.

Konsep utama metaverse lainnya adalah gagasan bahwa kita dapat berinteraksi langsung dengan banyak orang. Inilah yang akan membuatnya “seperti hidup”. Ini juga yang akan menunda implementasi penuhnya.

Arsitektur internet saat ini tidak dirancang untuk pengalaman semacam ini. Itu dibuat dengan cara yang menghubungkan node-to-node. Oleh karena itu, kita memiliki koneksi tunggal pada saat tertentu.

Bahkan jika kita melihat sesuatu seperti Facebook, yang dibangun menggunakan arsitektur yang sama. Bahkan jika Anda berinteraksi dengan ratusan “teman”, pada kenyataannya Anda hanya berinteraksi dengan server Facebook apa adanya. Semua interaksi berbasis satu server dengan satu server lainnya meskipun dengan kecepatan tinggi.

Salah satu fitur yang banyak dipakai di metaverse adalah memiliki konser virtual. Idenya adalah arena virtual dapat menampung ratusan ribu orang dalam bentuk avatar.

Contoh yang paling nyata adalah sebuah konser, kita bisa berinteraksi dengan semua orang di sekitar kita dengan mudah. Kita mendapatkan pengalaman semua orang pada saat yang sama, bukan hanya satu orang di sebelah atau di depan kita. Dengan arsitektur internet saat ini, hal tersebut tidak mungkin.

Ini akan memakan waktu beberapa dekade sebelum kita melihat perkembangan baru dari protokol yang dapat menanganinya. Sejauh ini, hanya sedikit yang bisa membayangkan seperti apa bentuknya.

Industri akan diubah oleh metaverse. Banyak yang akan menemukan bahwa mereka tidak cocok untuk lingkungan itu. Kita juga akan melihat pergeseran besar budaya dan cara hidup. Misalnya, televisi dan film akan dirugikan oleh kemajuan game online. Saat kita memasuki dunia 3-D, bermain game akan memungkinkan kita menjadi bagian dari pengalaman. Alih-alih menonton, kita akan berpartisipasi dan berkreasi di dalam dunia metaverse. Inilah sebabnya mengapa perusahaan game cenderung melampaui outlet media tradisional yang berfokus hanya pada video.

Proses menuju metaverse sudah dimulai. Pada akhir dekade ini, akan menjadi jauh lebih jelas ke mana arah dari teknologi ini. Ketika saat itu tiba, kita akan mengerti bahwa ada banyak teknologi yang perlu dikembangkan ketika metaverse menjadi sebuah teknologi penting dan realistis untuk diterapkan oleh banyak orang di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Butuh Informasi Kami?
E-Trainingonline.com (PT Expertindo)
Halo
Ada yang bisa Kami bantu?