Teknologi 4.0

Pengertian Bootstrap, Kelebihan, dan Kekurangannya

Mempelajari framework bootstrap

Mempelajari framework bootstrap

Bootstrap adalah framework HTML, CSS, dan JavaScript yang berfungsi untuk mendesain website responsive dengan cepat dan mudah.

Framework open source ini diciptakan pada tahun 2011 oleh Mark Otto dan Jacob Thornton dari Twitter. Itulah kenapa dulunya Bootstrap dinamakan Twitter Blueprint.

Kemudahan yang ditawarkan oleh Bootstrap adalah Anda tak perlu coding komponen website dari nol. Framework ini tersusun dari kumpulan file CSS dan JavaScript berbentuk class yang tinggal pakai.

Class yang disediakan Bootstrap juga cukup lengkap. Mulai dari class untuk layout halaman, class menu navigasi, class animasi, dan masih banyak lainnya.

Menariknya lagi, Bootstrap bersifat responsive berkat grid system yang digunakan. Sistem grid pada bootstrap menggunakan rangkaian containers, baris, dan kolom untuk menyesuaikan bentuk layout dan konten website Anda.

Kegunaan Bootstrap

  • Menciptakan website Mobile Friendly —Berkat sistem grid, proses membuat website mobile friendly tak akan membutuhkan waktu lama.
  • Memudahkan resize gambar — Cukup dengan menambahkan class .img-responsive ke gambar, maka gambar tersebut akan otomatis di-resize sesuai ukuran layar pengguna.
  • Menambahkan elemen website tanpa ribet — Bootstrap menyediakan berbagai elemen yang bisa langsung Anda gunakan di website. Misalnya, navigasi, menu dropdown, thumbnail, dan sebagainya.
  • Membuat website lebih interaktif — Bootstrap juga memungkinkan Anda menggunakan plugin custom JQuery. Jadi, Anda bisa menambahkan berbagai elemen interaktif ke website dengan mudah. Misalnya, popup, transisi, image carousel, dan sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap

Kelebihan Bootstrap

1. Ramah untuk Pemula

Meskipun baru memahami dasar HTML, CSS, dan JavaScript, Anda sudah dapat menggunakan bootstrap untuk membuat website. Alasannya, sudah tersedia berbagai elemen dan class yang bisa langsung Anda pakai. Inilah yang membuat Bootstrap ramah untuk pemula.

2. Grid System yang Canggih

Dengan grid system, membuat website yang responsive bukan hal sulit lagi. Semua elemen di dalam website bisa dibuat menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan pengunjung.

Selain itu, Anda sebagai developer tak perlu membuat berbagai versi mobile dari website secara terpisah dengan bantuan Bootstrap sebagai salah satu CSS Framework terbaik.

3. Kompatibilitas dengan Web Browser Terbaru

Bootstrap mendukung semua versi terbaru web browser di berbagai perangkat. Misalnya, Google Chrome, Firefox, dan Safari. Dengan begitu, website yang dibuat dengan Bootstrap akan tetap terlihat baik, apapun browser yang digunakan untuk mengaksesnya.

4. Bersifat Open-Source

Bootstrap merupakan framework open-source yang bebas untuk dikembangkan oleh penggunannya. Hal ini tentu akan membuat Bootstrap lebih berkualitas berkat berbagai kontribusi dari pengembang di seluruh dunia.

Selain itu, sifat Bootstrap yang open-source membuat Anda bebas menggunakannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Cocok untuk developer pemula yang ingin belajar, kan?

5. Kebebasan Kustomisasi

Versi default Bootstrap, menyediakan apa yang Anda butuhkan untuk membuat website. Namun, Anda bisa mengubahnya dengan mudah sesuai kebutuhan pengembangan website yang akan dilakukan

Kekurangan Bootstrap

Walaupun menawarkan banyak kelebihan, Bootstrap punya kekurangan yang perlu diketahui, yaitu:

1. Elemennya Banyak Digunakan Developer Website Lain

Bootstrap adalah framework yang menyediakan elemen cukup banyak. Namun, pengguna Bootstrap bisa saja menggunakan elemen yang sama dengan Anda di website mereka. Alhasil, tampilan website Anda bisa jadi akan mirip dengan beberapa website lain. Wah, jadi pedang bermata dua, ya?

Sebenarnya, hal ini bisa disiasati dengan mengubah kode elemen Bootstrap. Sayangnya, mungkin tidak semua orang mampu mengubahnya. Baik terkendala kemampuan atau waktu pengerjaannya.

2. Bisa Memperlambat Website

Ketika pertama kali diunduh, ukuran file Bootstrap memang tidak terlalu besar. Tapi, di dalamnya berisi file CSS, JavaScript, hingga jQuery yang akan digunakan membangun website.

Nah, seiring pengembangan website akan semakin banyak file yang digunakan dan pada akhirnya membuat website menjadi berat.

Solusinya, usahakan Anda hanya menggunakan class Bootstrap yang memang dibutuhkan saja, ya.

3. Memperlambat Proses Belajar

Apakah Anda sedang belajar coding? Bila iya, menggunakan Bootstrap saja mungkin bukan pilihan terbaik. Kenapa begitu?

Dengan kemudahan yang disediakan Bootstrap, Anda bisa saja membuat website tanpa melakukan coding yang rumit dan belajar lebih jauh.

Bahkan dengan kode yang disediakan pada halaman dokumentasi, bisa saja membuat Anda hanya menggunakan tanpa mempelajari konsepnya.

Sumber:.niagahoster.co.id

Internal:Blog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Butuh Informasi Kami?
E-Trainingonline.com (PT Expertindo)
Halo
Ada yang bisa Kami bantu?