Deskripsi
Sejak kemunculannya, Teknologi Informasi (Information Technology / IT) merupakan alat bantu utama bagi industri finansial untuk meningkatkan kinerja operasional. Penerapan IT yang baik dapat membantu perbankan dalam menghadapi kondisi ini. Lebih lanjutnya, IT saat ini menjadi enabler berbagai layanan berbasis IT, seperti Layanan ATM, EDC, atau e-Channel.
Investasi TI dunia berkembang dengan pesatnya tetapi realisasi IT value masih dipertanyakan melalui berbagai fenomena IT Paradox. Hasil survey Standish Group menyatakan hanya 35% proyek TI yang dinilai sukses menghantarkan value, sisanya gagal parsial atau bahkan total. Berbagai riset terkini menunjukkan kontribusi praktik IT Governance dalam meningkatkan delivery value TI bahkan mampu menunjukkan korelasi positif terhadap growth revenue perusahaan.
IT yang baik perlu dikelola dengan baik pula. Jika tidak dikelola dengan baik, maka IT dapat menjadi bumerang, karena operasional bisnis perbankan dapat terganggu jika IT mengalami kegagalan. Untuk itu, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berencana meningkatkan persyaratan assurance IT bagi perbankan, yang mencakup:
- Tata kelola IT (IT Governance) yang baik
- Peningkatan perencanaan dan investasi IT dengan Rencana Strategis IT / IT
Masterplan dan keselarasannya dengan pengembangan dan operasional system dan
arsitektur teknis TI.
- IT Risk Management & Business Continuity Plan / Disaster Recovery Plan
- IT Audit dan continuous improvement.
ISACA (IS Audit Control and Association, www.isaca.org) pada tahun 2012 telah merilis satu framework integratif dari berbagai well‐known referensi best practices sebelumnya menjadi 1 produk COBIT5. Melalui kerangka ini dikenalkan 37 proses, 5 prinsip, 7 enabler serta 7 step implementasi IT Governance dan Management disertai dengan metode capability assessment baru yang mengacu ke ISO15504 series.
COBIT 5 for Assurance merupakan referensi terbaru dari ISACA yang dirilis tahun 2013 ini yang selaras dengan referensi lainnya seperti ITAF (ISACA), IPPF (IIA), SSAE (AICPA), merupakan guidance untuk melakukan assurance terhadap enabler governance dan management of enterprise IT.
Inti dari assurance adalah kepastian dan jaminan dari sesuatu hal yang bisa meragukan atau merugikan terutama manfaat dan risiko dari TI dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Oleh karena itulah perlu pemahaman yang komprehensif terhadap implementasi COBIT 5 sebagai tools untuk tata kelola dan assurance TI di industri perbankan.
Metode pengajaran:
Pelatihan ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, framework/proses dan implementasi COBIT 5, diberikan contoh kasus dan aplikasi untuk melakukan proses dan implementasi COBIT 5, berlatih melakukan proses dan implementasi COBIT 5 pada contoh kasus.
Tujuan
- Mampu melakukan strategic alignment dan menentukan metric pencapaian goals.
- Memahami prinsip dan seven enabler tata kelola dan manajemen TI.
- Memahami taxonomy proses COBIT 5 dan bagaimana melakukan prioritisasi proses.
- Mampu melakukan assessment capability proses COBIT 5.
- Memahami step‐by‐step implementasi tata kelola dan manajemen TI dengan menggunakan COBIT 5
Peserta
Manajer dan staf IT dan manajer atau staf bagian lain yang akan dilibatkan dalam kegiatan audit IT dari aspek bisnis dan operasional di institusi keuangan. Chief Information Officer, Chief Audit Executive, IT Auditor/ Assessor, IT Manager, IT QA, IT Professional
Lead Instruktur
Buce Darmawan, S.Kom, M.T.I, CISA, CGEIT, COBIT5, PRINCE2, ITIL3, TOGAF, CCNA.
- Buce Darmawan (Buce), mendapatkan gelar Sarjana Komputer (with honors) dari Universitas Bina Nusantara (Binus University) dengan fokus riset di Networking Technology. Berkontribusi di bidang wireless, IPv6, & cisco networking technology and software application development saat menjadi intern job training selama 3 tahun di Applied Technology Labs di Binus University
- Buce juga meraih gelar Magister Teknologi Informasi (with honors) dari Universitas Indonesia dengan fokus riset di IT Strategic Planning, IT Architecture and IT Governance in Financial Institution dan berhasil membuktikan dengan penerapan IT Governance, IT Strategic Planning and IT Architecture yang efektif dan efisien berdampak kepada peningkatan operasional pada insitusi keuangan.
- Buce memiliki pengalaman professional lebih dari 15 tahun. Ia berpengalaman dalam melaksanakan dan memberikan konsultansi dan training IT Audit & Assurance, IT Governance-Risk-Compliance, IT Strategic Planning & IT Architecture tidak hanya di institusi keuangan (Bank BRI dan BNI lebih dari 11 tahun) namun juga di institusi asuransi, investment bank, telekomunikasi, retail dan FMCG (Food Manufacturing and Consumer Goods), minyak dan gas, serta BPD, BPR dan pemerintahan.
- Buce memiliki sertifikasi profesi keahlian Audit TI dari lembaga internasional IS/IT Auditor yaitu ISACA (IS Audit and Control Association) yaitu CISA (Certified Information System Auditor). Di samping itu ia juga memiliki profesi keahlian IT Governance yaitu CGEIT (Certified Governance of Enterprise IT) dari lembaga yang sama.
- Tidak hanya memiliki sertifikasi profesi keahlian CISA dan CGEIT, ia juga memiliki sertifikasi PRINCE2 (Project In Control Environment), COBIT5 (Control Objective for Information Related Technology)CCNA (Certified Cisco Network Associate), ITILF (IT Infrastructure Library Foundation-didapatkan pada saat menangani project SOA-Service Oriented Architecture di Bank BNI bersama dengan IBM) dan TOGAF (The Open Group Architecture Framework, best practice in IT Architecture framework)
- Saat ini ia banyak memberikan layanan konsultansi dan training di berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah di bidang IT Strategic Planning, IT Architecture, IT Performance Management, IT Governance-Risk-Compliance, IT Audit & Assurance dan IT Service Management, IT Project Management dan SDLC, IT Disaster Plan dan Business Continuity Plan.
- Saat ini Buce juga menjadi sukarelawan/volunteer di asosiasi IT Audit ISACA Indonesian Chapter sebagai Promotion, Marketing dan communication.